Selasa, 24 Februari 2015

Her Smile part 9

Sambil merapikan lagi peralatan kompres, ia menceritakan bahwa saudranya merupakan murid bertalenta dibidang kesehatan sering mengajarinya pertolongan pertama, tapi ia mengakui kalau ini pertama kalinya ia melakukan ajaran saudaranya itu. Setelah kesibukannya selesai ia menanyakan apakah aku sudah bisa kembali mengikuti pelajaran di kelas, dia juga sudah mendapatkan surat izin untuku beristirahat dan menaruh barangku di atas mejaku. Well itu juga karena 2 maneger yang dia suruh, tapi semua terlihat itu sudah dia pikirkan dari awal. “Aku tidak mau kembali kekelas”  jawabku kepadanya, ia pun mengangguk, mengambil kursi lalu duduk disampingku dan mulai mengomel kalau kita kemaren gak main air pasti aku gak bakal sakit.
Aku membantahnya kalau bukan itu alasanku sakit, sempat kami berdebat dan kudengar ia berkata “Maaf kamu pasti tadi frustasi karena Cleo berkata bertaruh ya, kami tidak mungkin memakai teman kami sebagai bahan pertaruhan. Sebenarnya seminggu yang lalu aku telah mengetahui masa lalumu dari saudaraku yang satu SD dengan mu. Temanmu yang dulu itu tidak bermaksud untuk mempertarukanmu melainkan ingin membuat kenangan terindah kepadamu untuk terakhir kalinya.”
 “Mereka berlima memiliki penyakit mematikan, penyakit itu lebih liar jika terkena air dingin. Mereka berhasil memiliki teman yang pertama dan terakhir yaitu kamu. Karena itu setelah mendengar kamu akan pergi, rencana mereka adalah bermain air di kolam pendek besamamu untuk terakhir kalinya. Tetapi karena kesalahan memperkirakan letak kolam, kau tercebur dikolam air dingin yang dalam itu. Awalnya mereka ingin segera memangil petugas kolam untuk menyelamatkanmu, tetapi mereka meliat idolamu di pintu masuk kolam. Mereka mengira kamu akan ditolong idolamu itu, jadinya mereka kembali kekelas untuk makan, sambil bergurau mereka mengira – ngira bagaimana nasibmu saat itu dan saling bertaruh apa ekspresimu. Bukan bertaruh apakah kau akan selamat, tenggelam, atau hal yang menyangkut kehidupanmu.” Aku tidak pecaya akan pendengaranku, bagaimana peristiwa 7 tahun yang lalu sampai ke telinganya, bagaimana caranya mendapatkan informasi tersebut.
Seperti bisa membaca pikiranku ia mengeluarkan sepucuk surat yang ditujukan kepadaku dari kelima teman SD ku, aku membaca surat itu lalu menangis. Betapa bodohnya aku selama ini, kenapa aku tidak bertanya kepada mereka dan menyelesaikan masalah itu. Kenapa aku harus membiarkan mereka membunuh dirinya, andai saja aku membereskannya. Mereka pasti tidak akan salah memilh kolam dan masih ada disisiku sekarang ini, andai saja aku tidak lari, andai saja aku berani. Air mataku terus keluar tanpa mau berhenti, padahal selama 7 tahun ini aku berhasil mengendalikanya, memasang muka tidak peduli, tapi kenapa tidak mau berhenti. Aku membenci diriku, ini semua salahku, isakku. Tampaknya Padris tidak menerimanya ia memindahkan posisi duduknya menjadi disebelahku lalu memelukku dengan erat. Seperti menyalurkan semua tenaga untuk menguatkanku dari pelukannya, ia berbisik bahwa sekarang semua sudah tidak bisa berubah, yang harus kulakukan adalah tidak berlari lagi, aku harus memaafkan diriku yang dulu dan merangkulnya karena itu tetap bagian dariku.

#Icylandar#Fans Story#Icylandar Kingdom Series#Grace Lavenia B#SMAK 7 Penabur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar