Jam yang paling
kutunggu akhirnya tiba, istirahat setelah mendapatkan pelajaran dari Jendral
Antolin selam 3 jam itu memang sangat membantu. Kesibukan kelas berubah menjadi
keluh kesah karena mengetahui fakta bahwa selama 3 tahun ini dibawah pengawasan
Jendral Angker.Beberapa siswi mendekatiku untuk berkenalan denganku lebih jauh,
memang sih ini hal yang mengasikan, tapi entah kenapa perasaanku tidak lagi
seperti dulu.Dengan halus kutolak mereka alasannya aku mau ke toilet, untunglah
kedua menegerku tampak kembali
bersemangat untuk mengurus hal seperti ini.Ku manfaatkan situasi ini untuk
keluar dari kelas dan menuju ke perpustakaan, karena hanya diperpustakaan tidak
banyak orang plus dilarang berisik.
Di dalam perpustakaan,
aku menemukaan satu judul buku menarik kuambil buku itu tampaknya dari lorong
sebelah juga ada yang menginginkan buku itu. Tidak mau kalah aku tetap memegang
buku itu sambil berusaha menariknya. Kami pun terlibat dalam tarik menarik buku
dengan batasan rak buku, buku lain yang di samping buku aksi tarik menarik kami
mulai berjatuhan. Jika tidak ada penjaga perpus maka mungkin saja kami dapat
menjatuhkan satu rak buku. Kudapati lawan ku adalah Safira, perempuan itu kuat
ia mampu mengimbangi kekuatanku. Kami dimarahi petugas perpustakaan, disuruh
merapikan buku yang kami jatuhkan, dan mendapat hukuman membantu pustakawan
selama seminggu setiap jam istirahat juga pulang sekolah. Tidak kudapati
ekspresi apapun dari Safira, ia hanya mengangguk dan meminta maaf, ku ikuti
pula tindakannya.
Setelah kami
membereskan buku yang berjatuhan, ia kembali mengambil buku sumber hukuman ini,
dengan senyum devilnya ia pergi meninggalkanku. Aku mengejarnya dan
memberikanya kalimat dari bidadariku itu “ Kau sangat cantik, sayangnya kau
hanya bisa memberikan senyum yang memancarkan aura mengerikan penuh dengan
kebencian ataupun penghinaan, Sayangkan putri cantik pemilik senyum manis tidak
pernah menunjukan jati diri sesunguhnya”. Tanpa memberinya kesempatan membalas,
ku tinggalkan dia yang terdiam. Sepulang sekolah kelewati taman mawar itu,
selama 7 tahun tetap ku nanti bidadariku itu tapi tidak pernah sekali pun ia
kembali ketaman itu. Kulihat ada seseorang yang ada ditaman itu, ia memetik
bunga mawar dan berjalan kearah gerbang sehingga kami berpapasan. Safira,
sedang apa ia, apa dugaanku benar, berbagai pertanyaan terlintas dipikiranku.
Tampaknya ia sudah
bosan menghinaku, ia melontarkan pernyataan yang diluar dari dugaan ku “Jadi
kau belom meliatnya ya, tapi sepertinya kau sudah lebih kuat, pangeran senyum
palsu” ia memberikan mawar itu kepadaku lalu pergi. Kali ini kaki ku tidak bisa
bergerak lagi, tidak kusangka ia berhasil membalasku bahkan dengan kejutan
sekaligus, kuliat mawar yang diberikannya. Semakin mirip dengannya indah tetapi
perlu perjuangan untuk mendekatinya. Aku tidak akan pernah menyerah terhadapmu
sampai kapan pun Safira, akan kukembalikan jiwa malaikatmu, janjiku, tunggu saja. Aku pun berjalan
kembali kerumahku, setelah merapikan diri aku ke ruang makan untuk mengisi
perutku ini.Ternyata saudaraku yang berbeda kelas denganku sudah pulang, kami
dibesarkan oleh nenek kami karena orang tua kami terlalu sibuk dengan
pekerjaannya.Berbeda denganku yang senang dengan startegi dan kekuatan dia
lebih memilih bidang kesehatan dan tanaman.Kami selalu sibuk dengan kegiatan
kami masing – masing jadi waktu untuk bersama hanya saat dirumah.
#Icylandar#Fans Story#Icylandar Kingdom
Series#Grace Lavenia B#SMAK 7 Penabur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar