Selasa, 24 Februari 2015

Her Smile part 5

Jam yang paling kutunggu akhirnya tiba, istirahat setelah mendapatkan pelajaran dari Jendral Antolin selam 3 jam itu memang sangat membantu. Kesibukan kelas berubah menjadi keluh kesah karena mengetahui fakta bahwa selama 3 tahun ini dibawah pengawasan Jendral Angker.Beberapa siswi mendekatiku untuk berkenalan denganku lebih jauh, memang sih ini hal yang mengasikan, tapi entah kenapa perasaanku tidak lagi seperti dulu.Dengan halus kutolak mereka alasannya aku mau ke toilet, untunglah kedua menegerku tampak kembali bersemangat untuk mengurus hal seperti ini.Ku manfaatkan situasi ini untuk keluar dari kelas dan menuju ke perpustakaan, karena hanya diperpustakaan tidak banyak orang plus dilarang berisik.
Di dalam perpustakaan, aku menemukaan satu judul buku menarik kuambil buku itu tampaknya dari lorong sebelah juga ada yang menginginkan buku itu. Tidak mau kalah aku tetap memegang buku itu sambil berusaha menariknya. Kami pun terlibat dalam tarik menarik buku dengan batasan rak buku, buku lain yang di samping buku aksi tarik menarik kami mulai berjatuhan. Jika tidak ada penjaga perpus maka mungkin saja kami dapat menjatuhkan satu rak buku. Kudapati lawan ku adalah Safira, perempuan itu kuat ia mampu mengimbangi kekuatanku. Kami dimarahi petugas perpustakaan, disuruh merapikan buku yang kami jatuhkan, dan mendapat hukuman membantu pustakawan selama seminggu setiap jam istirahat juga pulang sekolah. Tidak kudapati ekspresi apapun dari Safira, ia hanya mengangguk dan meminta maaf, ku ikuti pula tindakannya.
Setelah kami membereskan buku yang berjatuhan, ia kembali mengambil buku sumber hukuman ini, dengan senyum devilnya ia pergi meninggalkanku. Aku mengejarnya dan memberikanya kalimat dari bidadariku itu “ Kau sangat cantik, sayangnya kau hanya bisa memberikan senyum yang memancarkan aura mengerikan penuh dengan kebencian ataupun penghinaan, Sayangkan putri cantik pemilik senyum manis tidak pernah menunjukan jati diri sesunguhnya”. Tanpa memberinya kesempatan membalas, ku tinggalkan dia yang terdiam. Sepulang sekolah kelewati taman mawar itu, selama 7 tahun tetap ku nanti bidadariku itu tapi tidak pernah sekali pun ia kembali ketaman itu. Kulihat ada seseorang yang ada ditaman itu, ia memetik bunga mawar dan berjalan kearah gerbang sehingga kami berpapasan. Safira, sedang apa ia, apa dugaanku benar, berbagai pertanyaan terlintas dipikiranku.
Tampaknya ia sudah bosan menghinaku, ia melontarkan pernyataan yang diluar dari dugaan ku “Jadi kau belom meliatnya ya, tapi sepertinya kau sudah lebih kuat, pangeran senyum palsu” ia memberikan mawar itu kepadaku lalu pergi. Kali ini kaki ku tidak bisa bergerak lagi, tidak kusangka ia berhasil membalasku bahkan dengan kejutan sekaligus, kuliat mawar yang diberikannya. Semakin mirip dengannya indah tetapi perlu perjuangan untuk mendekatinya. Aku tidak akan pernah menyerah terhadapmu sampai kapan pun Safira, akan kukembalikan jiwa malaikatmu,  janjiku, tunggu saja. Aku pun berjalan kembali kerumahku, setelah merapikan diri aku ke ruang makan untuk mengisi perutku ini.Ternyata saudaraku yang berbeda kelas denganku sudah pulang, kami dibesarkan oleh nenek kami karena orang tua kami terlalu sibuk dengan pekerjaannya.Berbeda denganku yang senang dengan startegi dan kekuatan dia lebih memilih bidang kesehatan dan tanaman.Kami selalu sibuk dengan kegiatan kami masing – masing jadi waktu untuk bersama hanya saat dirumah.

#Icylandar#Fans Story#Icylandar Kingdom Series#Grace Lavenia B#SMAK 7 Penabur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar