Selasa, 24 Februari 2015

Her Smile part 8

Aku datang lebih siang, tadi pagi kepalaku sempat pusing mungkin karena efek main air kemarin. Walaupun aku lebih siang kelas tampak kosong, tempat duduk Fira pun belom ada tasnya, memang sih biasanya kami datang lebih pagi dari yang lain. Aku datang karena ingin menyapa semua orang dikelas, dia untuk tidur lagi atau baca buku. Akupun memutuskan membaca sambil menunggunya, biasanya kalau dia sudah datang aku bisa memandanginya sambil menulis beberapa not dan syair lagu baruku.Tak lama kemudian kudengar langkah kaki seseorang memasuki kelas, kututup bukuku dan melihat siapa yang datang. Ternyata kedua menegerku itu, tapi tampaknya mereka sudah memata – mataiku selama seminggu dan mulai mengintrograsi, apa hubunganku dengan Fira, bagaimana persaanku, bagaimana ceritanya bisa pulang bareng, sampe kenapa tau rumahnya. Aku hanya bisa terdiam ketika mereka mulai mengutarakan pendapat mereka.
            “Kay berani bertaruh, kalo bos kita ini sudah jatuh hati kepada anak paling suram dikelas ini” kata Cleo dengan nada menyebalkan. Kay bukannya menenangkan malah membantunya “ Masa sih Cle, bos kita ini merupakan cahaya penerang gak cocok buat gadis suram itu, ya gak. Palingan itu senjatanya supaya makin terkenal.” Aku gak bisa berkata bahwa aku sudah jatuh hati kepada Fira maupun berkata aku tulus menyukainya buakan untuk semakin terkenal.Yang aku lakukan malahan tersenyum pahit, melihat senyumku mereka berdua malah tertawa membenarkan pendapat masing – masing. Sampai akhirnya terdengar jeritan “TIDAK” dari sisi luar pintu kelas.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Terlambat bangun sejak pertama kali menginjakan kaki dinegara terkutuk ini tidurku tidak pernah bisa lebih dari 5 jam setiap malamnya. Tapi malam tadi setelah diantar pulang oleh Padris aku segera mandi makan dan masuk ketempat tidurku, tanpa kusadari tadi nenek sampai harus membangunkanku karena mengira aku sakit. Aku berjalan kearah kelas sampai didepan pintu kudapati namaku sedang dibicarakan oleh orang yang didalam kelas. Dari suara mereka kuduga bawah orang yang didalam adalah Padris dan kedua menegernya.Merasa tidak penting aku pun berjalan menjauhi pintu sampai kudengar kata itu sekali lagi “bertaruh”. Pikiranku melayang ke kejadian 7 tahun yang lalu, Apa Padris juga mempertaruhkanku, Apa gak ada lagi seorang pun dikerajaan ini yang hidup tanpa kepalsuan, Bahkan orang yang memberikanku senyum hangat itu juga penipu.
Emosiku tidak terkontrol lagi, pikiranku sangat pening, penglihatanku mulai menghilang, kakiku tidak mampu lagi menopang tubukku. Aku terjatuh didepan pintu kelas dan meneriakan semua pikiranku kedalam satu kata yaitu “TIDAK”. Tak lama setelah itu Padris keluar dari kelas diikuti 2 menegernya itu. Di sisa tenagaku, kulihat muka pucat pasi dari Padris yang didepanku, kurasakan tangan hangatnya menyentuh kepalaku. Aku tampaknya sempat tidak sadarkan diri selama beberapa saat, begitu tersadar kudapati diriku didalam gendongannya, lengannya yang kekar menahan tubuhku tanpa mau melepasnya sebelum kami sampai ketempat tujuan.
Ia membawaku ke ruang kesehatan sekolah, syukurlah ruangan itu tidak dikunci. Setelah membaringkanku diatas tampat tidur ia sibuk dengan membuat air kompres, teh hangat, dan mencari beberapa minyak aromatherapy. Ia mengompersku dengan air hangat, menyiapkan teh untuk saat aku sudah lebih baik lagi, mendekatkan minyak aromatherapy kehidungku. Pengliatanku mulai membaik, pusing dikepalaku mulai hilang, tampaknya pengobatan pertamanya berhasil. Ia mengambil kain kompresku, membantuku duduk diatas ranjang, menyuruhku memakai minyak aromatherapy diperutku untuk mencegah rasa mualku dan meminum teh hangat, terlihat olehku wajahnya sudah tidak sepucat tadi ada sinar kelegaan di tatapanya. 

#Icylandar#Fans Story#Icylandar Kingdom Series#Grace Lavenia B#SMAK 7 Penabur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar