Aku datang lebih siang,
tadi pagi kepalaku sempat pusing mungkin karena efek main air kemarin. Walaupun
aku lebih siang kelas tampak kosong, tempat duduk Fira pun belom ada tasnya,
memang sih biasanya kami datang lebih pagi dari yang lain. Aku datang karena
ingin menyapa semua orang dikelas, dia untuk tidur lagi atau baca buku. Akupun
memutuskan membaca sambil menunggunya, biasanya kalau dia sudah datang aku bisa
memandanginya sambil menulis beberapa not dan syair lagu baruku.Tak lama
kemudian kudengar langkah kaki seseorang memasuki kelas, kututup bukuku dan
melihat siapa yang datang. Ternyata kedua menegerku itu, tapi tampaknya mereka
sudah memata – mataiku selama seminggu dan mulai mengintrograsi, apa hubunganku
dengan Fira, bagaimana persaanku, bagaimana ceritanya bisa pulang bareng, sampe
kenapa tau rumahnya. Aku hanya bisa terdiam ketika mereka mulai mengutarakan
pendapat mereka.
“Kay berani bertaruh, kalo bos kita
ini sudah jatuh hati kepada anak paling suram dikelas ini” kata Cleo dengan
nada menyebalkan. Kay bukannya menenangkan malah membantunya “ Masa sih Cle,
bos kita ini merupakan cahaya penerang gak cocok buat gadis suram itu, ya gak.
Palingan itu senjatanya supaya makin terkenal.” Aku gak bisa berkata bahwa aku
sudah jatuh hati kepada Fira maupun berkata aku tulus menyukainya buakan untuk
semakin terkenal.Yang aku lakukan malahan tersenyum pahit, melihat senyumku
mereka berdua malah tertawa membenarkan pendapat masing – masing. Sampai
akhirnya terdengar jeritan “TIDAK” dari sisi luar pintu kelas.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Terlambat bangun sejak
pertama kali menginjakan kaki dinegara terkutuk ini tidurku tidak pernah bisa
lebih dari 5 jam setiap malamnya. Tapi malam tadi setelah diantar pulang oleh
Padris aku segera mandi makan dan masuk ketempat tidurku, tanpa kusadari tadi
nenek sampai harus membangunkanku karena mengira aku sakit. Aku berjalan kearah
kelas sampai didepan pintu kudapati namaku sedang dibicarakan oleh orang yang
didalam kelas. Dari suara mereka kuduga bawah orang yang didalam adalah Padris
dan kedua menegernya.Merasa tidak penting aku pun berjalan menjauhi pintu
sampai kudengar kata itu sekali lagi “bertaruh”. Pikiranku melayang ke kejadian
7 tahun yang lalu, Apa Padris juga mempertaruhkanku, Apa gak ada lagi seorang
pun dikerajaan ini yang hidup tanpa kepalsuan, Bahkan orang yang memberikanku
senyum hangat itu juga penipu.
Emosiku tidak
terkontrol lagi, pikiranku sangat pening, penglihatanku mulai menghilang,
kakiku tidak mampu lagi menopang tubukku. Aku terjatuh didepan pintu kelas dan
meneriakan semua pikiranku kedalam satu kata yaitu “TIDAK”. Tak lama setelah
itu Padris keluar dari kelas diikuti 2 menegernya
itu. Di sisa tenagaku, kulihat muka pucat pasi dari Padris yang didepanku,
kurasakan tangan hangatnya menyentuh kepalaku. Aku tampaknya sempat tidak
sadarkan diri selama beberapa saat, begitu tersadar kudapati diriku didalam
gendongannya, lengannya yang kekar menahan tubuhku tanpa mau melepasnya sebelum
kami sampai ketempat tujuan.
Ia membawaku ke ruang
kesehatan sekolah, syukurlah ruangan itu tidak dikunci. Setelah membaringkanku
diatas tampat tidur ia sibuk dengan membuat air kompres, teh hangat, dan
mencari beberapa minyak aromatherapy. Ia mengompersku dengan air hangat,
menyiapkan teh untuk saat aku sudah lebih baik lagi, mendekatkan minyak
aromatherapy kehidungku. Pengliatanku mulai membaik, pusing dikepalaku mulai
hilang, tampaknya pengobatan pertamanya berhasil. Ia mengambil kain kompresku,
membantuku duduk diatas ranjang, menyuruhku memakai minyak aromatherapy
diperutku untuk mencegah rasa mualku dan meminum teh hangat, terlihat olehku
wajahnya sudah tidak sepucat tadi ada sinar kelegaan di tatapanya.
#Icylandar#Fans Story#Icylandar Kingdom
Series#Grace Lavenia B#SMAK 7 Penabur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar