Pandanganku yang kukira
kalau dia adalah anak manis yang baik hati itu pecah ketika ia membuka mulutnya
untuk menyapaku dengan nada menghina tersebut. Setelah beberapa saat kujawab,”
iya, aku anak baru disini dan aku sama sekali tidak mempunyai teman.”Gadis itu
menjawab dengan tertawa,” Hahaha… bagaimana kau mau mempunyai teman jika
kerjaanmu hanya cemberut saja.Tersenyumlah dan sapa mereka.Berani sedikit dong
jadi cowok”.Ku hanya bisa terdiam tanpa membalasnya, tapi benar juga katanya,
sejak pertama kali masuk kesekolah aku tidak berani untuk menyapa mereka. Setelah
berkata seperti itu ia pun pergi lagi, bagai malaikat yang diturunkan oleh dewa
untuk mengingatkan kesalahanku dan memberikan cara untuk memperbaikinya.
Keesokan harinya
kembali kutunggu dia ditaman mawar, kupetik satu tangkai untuknya sebagai tanda
terima kasihku.Hari ini aku telah berhasil berkawan dengan semuanya berkat dia,
aku melakukan sarannya dengan baik.Akhirnya dia datang, seperti kemarin dia
datang sambil tersenyum dan bernyanyi - nyanyi kecil. Kudekati dia dan
memberikan bunga mawar kepadanya bersama dengan senyuman terbaikku, ia
memandangku dan tersenyum amat manis "Terima kasih atas bungannya, kau
tampak sangat keren dengan senyum itu, mukamu terlihat semakin tampan,
tampaknya hari ini berjalan sangat baik ya " katanya ramah.
Aku menganggukan kepala
tanpa menghilangkan senyumanku, melihat senyum manis dan keramahannya membuatku
kembali berpikir apakah ia manusia ataukah ada sayap yang tembus pandang, Ia
benar – benar bidadariku. Sayangnya ketika aku menanyakan namanya ada mobil
yang berhenti didepan gerbang taman dan memangilnya untuk pergi “Fir” pangil
seseorang didalam mobil itu. Sebelum dia pergi ia mengucapakan sampai jumpa dan
kita akan berkenalan besok, bidadariku pergi sambil melambaikan tangan dan
menebarkan senyumnya.
Hari ini kembali
kunantikan kehadiran bidadari itu, tak lama kemudian ia datang dengan aura
kegelapan disekitarnya. Tanpa ragu segera kuberlari kearahnya, ia habis
menangis bahkan jika masih tersisa air mata pasti ingin ia keluarkan. Ia sama
sekali tidak mempedulikanku dan terus berjalan, awalnya aku ingin kembali ke
taman, tapi kakiku trus mengikutinya. Setelah didepan rumahnya ia berbalik
badan mengagetkanku “Didunia ini semuanya palsu, semoga kau menyadarinya
sebelum hal itu terungkap dengan sendirinya, siapkan dirimu dan jadilah kuat,
kumohon” tampaknya ia mencurahkan segala kekuatan terakirnya, setelah itu ia
masuk kerumahnya. Sampai sekarang aku tidak pernah bertemu dengannya lagi, dari
info yang kudapat ia pergi ke kerajaan lain.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Bel berbunyi membuatku
tersadar kembali, kelas mulai tenang, semua kembali ke tempat duduknya masing -
masing. Masuklah wali kelas kami, awalnya aku gak percaya gosip bahwa kelas
nomor 1 di sekolah ini langsung dapat bimbingan dari para jenderal
kerajaan.Tampaknya nasib ku benar - benar sial, selain punya temen super galak
dapat wali kelas jendral paling angker. Jendral Antolin menyuruh kami
memperkenal diri, dimulai dari si gadis galak ia hanya menyebut namanya dengan
lantang "Safira", oh namanya Safira, tunggu Safira, Safir,Fira, Fir apa Fir masakah tapi rasanya
mustahil deh. Yang satu devil yang
satunya angel, sebelum lebih jauh
memikirkannya kurasakan tendangan dari kedua orang dibelakangku.Dengan kesal
kubalikankan badan ingin mengomeli mereka, tapi segera kusadari kesalahanku,
aku segera berdiri dan menyebutkan namaku. Tatapan yang awalnya bingung menjadi kembali terkesan, well kecuali Jendral angker itu dan si
gadis galak eh maksudnya Safira. Aku kembali duduk, proses perkenalan masih
dilanjutkan, kembali kudapati diriku memandang Safira yang kembali asik dengan
bukunya.
#Icylandar#Fans Story#Icylandar Kingdom
Series#Grace Lavenia B#SMAK 7 Penabur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar