Selasa, 24 Februari 2015

Her Smile part 4

Pandanganku yang kukira kalau dia adalah anak manis yang baik hati itu pecah ketika ia membuka mulutnya untuk menyapaku dengan nada menghina tersebut. Setelah beberapa saat kujawab,” iya, aku anak baru disini dan aku sama sekali tidak mempunyai teman.”Gadis itu menjawab dengan tertawa,” Hahaha… bagaimana kau mau mempunyai teman jika kerjaanmu hanya cemberut saja.Tersenyumlah dan sapa mereka.Berani sedikit dong jadi cowok”.Ku hanya bisa terdiam tanpa membalasnya, tapi benar juga katanya, sejak pertama kali masuk kesekolah aku tidak berani untuk menyapa mereka. Setelah berkata seperti itu ia pun pergi lagi, bagai malaikat yang diturunkan oleh dewa untuk mengingatkan kesalahanku dan memberikan cara untuk memperbaikinya.
Keesokan harinya kembali kutunggu dia ditaman mawar, kupetik satu tangkai untuknya sebagai tanda terima kasihku.Hari ini aku telah berhasil berkawan dengan semuanya berkat dia, aku melakukan sarannya dengan baik.Akhirnya dia datang, seperti kemarin dia datang sambil tersenyum dan bernyanyi - nyanyi kecil. Kudekati dia dan memberikan bunga mawar kepadanya bersama dengan senyuman terbaikku, ia memandangku dan tersenyum amat manis "Terima kasih atas bungannya, kau tampak sangat keren dengan senyum itu, mukamu terlihat semakin tampan, tampaknya hari ini berjalan sangat baik ya " katanya ramah.
Aku menganggukan kepala tanpa menghilangkan senyumanku, melihat senyum manis dan keramahannya membuatku kembali berpikir apakah ia manusia ataukah ada sayap yang tembus pandang, Ia benar – benar bidadariku. Sayangnya ketika aku menanyakan namanya ada mobil yang berhenti didepan gerbang taman dan memangilnya untuk pergi “Fir” pangil seseorang didalam mobil itu. Sebelum dia pergi ia mengucapakan sampai jumpa dan kita akan berkenalan besok, bidadariku pergi sambil melambaikan tangan dan menebarkan senyumnya.
Hari ini kembali kunantikan kehadiran bidadari itu, tak lama kemudian ia datang dengan aura kegelapan disekitarnya. Tanpa ragu segera kuberlari kearahnya, ia habis menangis bahkan jika masih tersisa air mata pasti ingin ia keluarkan. Ia sama sekali tidak mempedulikanku dan terus berjalan, awalnya aku ingin kembali ke taman, tapi kakiku trus mengikutinya. Setelah didepan rumahnya ia berbalik badan mengagetkanku “Didunia ini semuanya palsu, semoga kau menyadarinya sebelum hal itu terungkap dengan sendirinya, siapkan dirimu dan jadilah kuat, kumohon” tampaknya ia mencurahkan segala kekuatan terakirnya, setelah itu ia masuk kerumahnya. Sampai sekarang aku tidak pernah bertemu dengannya lagi, dari info yang kudapat ia pergi ke kerajaan lain.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Bel berbunyi membuatku tersadar kembali, kelas mulai tenang, semua kembali ke tempat duduknya masing - masing. Masuklah wali kelas kami, awalnya aku gak percaya gosip bahwa kelas nomor 1 di sekolah ini langsung dapat bimbingan dari para jenderal kerajaan.Tampaknya nasib ku benar - benar sial, selain punya temen super galak dapat wali kelas jendral paling angker. Jendral Antolin menyuruh kami memperkenal diri, dimulai dari si gadis galak ia hanya menyebut namanya dengan lantang "Safira", oh namanya Safira, tunggu Safira,  Safir,Fira, Fir apa Fir masakah tapi rasanya mustahil deh. Yang satu devil yang satunya angel, sebelum lebih jauh memikirkannya kurasakan tendangan dari kedua orang dibelakangku.Dengan kesal kubalikankan badan ingin mengomeli mereka, tapi segera kusadari kesalahanku, aku segera berdiri dan menyebutkan namaku. Tatapan yang  awalnya bingung menjadi kembali terkesan, well kecuali Jendral angker itu dan si gadis galak eh maksudnya Safira. Aku kembali duduk, proses perkenalan masih dilanjutkan, kembali kudapati diriku memandang Safira yang kembali asik dengan bukunya.


#Icylandar#Fans Story#Icylandar Kingdom Series#Grace Lavenia B#SMAK 7 Penabur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar